Maandag 27 Augustus 2012

Legenda di seluruh dunia ini dipenuhi dengan cerita transformasi wujud manusia menjadi binatang, pohon, dan objek lainnya. Bertransformasi menjadi suatu yang liyan mengarahkan karya tersebut menjadi karya yang mengeksplorasi isu-isu identitas yang rumit, dengan menghasilkan akhir cerita yang mengagumkan dengan hikmah cerita yang lebih dapat dicerna. Berikut 10 karya sastra yang menghadirkan transformasi manusia:


1. Alice’s Adventure in Wonderland karya Lewis Caroll

Alice in The Wonderland karya Lewis Carrol dikenal dan paling mendunia di antara banyak buku anak-anak. Menceritakan tentang perjalanan perempuan muda ke dunia yang absurd bernama Wonderland. Pengalamannya dalam mengatasi beberapa perubahan di cerita tersebut merupakan perwujudan dari proses kedewasaan. Beberapa adegan di cerita ini yang merupakan proses transformasi yang dialami Alice diawali dari pemunculan kelinci putih yang membawanya ke Wonderland dan terkunci pada lorong yang penuh dengan pintu. Semua pintunya terkunci, sempat Alice menemukan kunci yang sangat kecil,dan menemukan 1 pintu kecil yang kemungkinan yang paling cocok dengan kuncinya. Sebelum ia mencoba mencocokan kunci itu dengan pintu tersebut, dia menemukan botol minuman dengan tulisan “drink me” yang lalu membuat ukuran badannya mengecil lalu kemudian memakan kue dengan label “eat me” yang membuatnya menjadi besar, bukan ke ukuran semula malah menjadi raksasa. Kedua perubahan ini menyebabkan Alice tak bisa menemukan cara untuk membuka kunci tersebut. Hal tersebut merupalan perumpaan menjadi dewasa, Lewis ingin menunjukkan bahwa menjadi dewasa merupakan hal yang janggal dilalui.

2. Lamia karya John Keats
Dalam puisinya, John Keats menampilkan sosok Lamia, seorang perempuan yang misterius dimana jiwanya terjebak di raga seekor ular. Suatu hari di sungai Nymph Lamia meminta kembali pada wujud manusia kepada Dewa Hermes.  Setelah berubah menjadi sosok manusia, kemudian Lamia menikah dengan kekasihnya. Disayangkan lama kelamaan suaminya tahu tentang sosok asli Lamia ini, dan ia kembali menjadi seekor ular sebelum matinya, meninggalkan suaminya yang kemudian meninggal dalam kesedihannya. Keats banyak memperlihatkan karakter ini dalam puisinya, hikmah dari puisi ini pun dibiarkan tidak terjawab, tetapi sangat jelas kalau puisi ini menyentuh nilai religi bagaimana seorang pria disengsarakan oleh seorang perempuan dan juga seekor ular.

3. Beauty and the Beast

Cerita ini tentang wanita muda yang menawarkan diri untuk mengganti posisi ayahnya kepada monster buruk rupa mungkin tidak asing lagi, tetapi hikmah dari ceritanya sendiri berangsur berubah sepanjang waktu. Beberapa versi menceritakan tentang pangeran muda yang berubah wujud menjadi monster, dan kemudian kutukan tersebut bisa hilang dengan kekuatan cinta. Dalam beberapa cerita terdahulu, penekanan cerita tentang bagaimana monster ini ingin kembali pada kodratnya sebagai manusia. Lalu hikmah lainnya dari cerita ini bergeser pada keberanian monster tersebut menunjukan wujud aslinya yang buruk rupa. Harus dicatat bahwa cinta sejati mengalahkan semua keindahan dan kesempurnaan kebanyakan, dimana ia akan menyatukan 2  insan dalam segala keburukannya dan keyakinannya.

4. The Once and Future King karya T.H. White

Transformasi mengarahkan kita pada dunia di luar kita untuk kita dapat mengerti orang lain lebih baik. Dalam novel The Once and Future King karya T H White kita dapat melihat metamorfosa yang sering dipelajari dan masuk ke dalam silabus pelajaran sastra. Buku ini menceritakan keadaan tahu-tahun awal dari King Arthur, dengan pengawal bernama Wart. Meryln mengasuh laki-laki muda ini untuk mempersiapkannya sebagai pemimpin dari monaski tersebut. Untuk itu Meryln mengubah Wart menjadi beberapa wujud binatang. Wart bisa menjadi seekor semut, cerpelai dan angsa. Setiap tranformasinya disertai dengan petualangan dan pelajaran. Transformasi yang paling spektakuler adalah saat terjadi pertempuran antara 2 ahli sihir yang melibatkan Meryln dan Madam Mim, dimana kedua ahli sihir ini dapat beruabah wijud dengan sangat cepat untuk mengalahkan lawannya. Dengan transformasi yang radikal, Merlyn mengubah dirinya menjadi bakteri yang mematikan, untuk membuat lawannya mati.

5. The Oddysey karya Homer

The Oddyssey adalah salah satu dari dua syair kepahlawanan yang menceritakan tentang kepulangan dari pasukan Yunani dari perang Troya. Karena Tuhan murka, tidak ada satu pun dari anggota pasukan tersebut yang mengalami kemudahan dalam perjalanan. Odysseus, sebagai contohnya, melakukan perjalanan 10 tahun untuk kembali pulang ke Ithaca untuk bertemu isterinya. Dalam perjalanannya, dia menemukan bermacam-macam petualangan. Di pulau Aeaea, Oddysseus bertemu dengan dewi sihir Circe. Circe yang cantik jelita memikat semua pria untuk bergabung di pestanya dimana makanan-makannya sudah ditambahkan racun . Setelah para pria tersebut kekenyangan, racun tersebut mengubah mereka semua menjadi kawanan babi. Hanya kepintaran dari Odysseus dan dibekali peringatan dari dewa Hermes, yang membuatnya tidak terjebak dalam tipu daya Circe. Selama bertahun-tahun, para pria yang berubah menjadi babi tadi akhirnya berubah ke wujud semula  dan bersama dengan odysseus mereka melanjutkan perjalanannya. Dalam cerita fantasi Homer menghadirkan cerita yang sederhana dengan arti yang dalam, bahwa dalam keteguhan hati setiap orang, mereka dapat terhindar dari segala bencana.

6. Dr. Jekyll and Mr.Hyde karya Robert Louis Stevenson

Konsep baik dan buruk, orang suci dan murka merupakan oposisi yang sudah digariskan dari lampau. Dualisme dari baik dan buruk ini sudah tertanam pada pikiran kita yang kemudian bisa menjadi perdebatan perbuatan yang baik dan buruk. Transformasi yang terjadi yang menginspirasi Stevenson membuat karyanya yang berjudul Dr. Jekyll and Mr. Hyde. Diceritakan Dr. Jekyll yang membuat dan meminum sendiri obatnya untuk memisahkan emosi buruknya dari emosi baiknya untuk menjadikan diri yang sempurna, namun menyebabkan ia menciptakan mahluk yang amoral, yaitu Mr. Hyde. Awalnya Jekyll merasakan kebebasan yang Hyde berikan, tapi kemudian Hyde melakukan banyak perbuatan yang tercela seperti pembunuhan dan tindakan yang berdampak buruk. Perseteruan yang terjadi antara naluri jahat dan perbuatan yang logis ditunjukan juga dalam bentuk fisik sebagai perubahan karakter.

7. Orlando karya Virginia Woolf

Transformasi lintas seks telah mewarnai tradisi dalam karya sastra; di tradisi Yunani seorang peramal  bernama Tiresias berubah menjadi seorang perempuan. Cerita tersebut menjadi transformasi jender yang sangat penting dalam Karya Virginia Woolf, Orlando. Dalam kisahnya,seorang  pemuda yang lahir pada periode Ratu Elizabeth, dengan keinginan yang kuat memutuskan untuk tidak menjadi tua.  Adegan yang khas dari cerita ini adalah saat Orlando berubah menjadi Lady Orlando. Transformasi yang terjadi saat Orlando terbangun dari tidurnya dan berubah wujud menjadi seorang perempuan. Woolf sebagai salah satu dari tokoh feminis dunia berkesempatan untuk membandingkan laki-laki dan perempuan dalam isu gagasan cinta yang tidak terikat oleh gender. Perubahan jender  tidak secara signifikan mengganggu atau bahkan membuat Orlando khawatir,  karena jiwanya tidak berubah. Orlando mungkin karya Woolf paling mudah untuk dibaca, tetapi masih menjadi karya Woolf yang meninggalkan pertanyaan untuk para pembacanya.

8. The Golden Ass karya Apuleius

Karya Apuleius berjudul The Golden Ass, yang juga dikenal dengan judul Metamorphosis, merupakan satu-satunya novel Roman yang bisa kit baca secara komplit. Berbeda dengan karya Roman lainnya yang menjarak dengan pembacanya, buku ini masih bisa menghibur para pembacanya sampai saat ini. Tokoh protagonis dalam cerita ini adalah Lucius, seorang pemuda yang pembangkang yang memilih untuk tidak melanjutkan sekolah. Ia lebih memilih untuk berpetualang daripada bekerja, ia mengunjungi kota kelahirannya dan bertemu dengan seorang penyihir yang diam-diam berubah wujud menjadi burung hantu. Mempunyai keinginan untuk bisa terbang, diam-diam ia meneguk ramuan itu. Alih-alih kulit bulu tumbuh kasar dan telinga yang besar,  Lucio malah berubah menjadi seekor keledai. Untuk kembali ke wujud semula, Lucius diminta untuk memakan bunga mawar. Sayangnya, nasib tidak berpihat pada Lucius . Lucio selalu siap untuk mendapatkan Anda Apuleius Rosa tetapi tidak pernah diizinkan untuk makan. Lucius belajar keras nasib seekor keledai dan mengalami petualangan menyenangkan dan berani. Pada akhirnya, Lucio terlahir kembali di Badan bentuk manusia ilahi dari dewi Isis dan mendedikasikan hidupnya untuk pelayanan-Nya.

9. The Metamorphosis karya Kafka

Kafka dikenal sebagai ahli dalam menambahkan sesuatu yang aneh untuk mengekplorasi kebanalan dari seseorang dalam karyanya. The Metamorphosis dibuka dengan kalimat yang langsung menciptakan metamorphosis itu sendiri. : “suatu pagi, saat Gregor Samsa bangun dari mimpi buruknya, dia menemukan dirinya berubah menjadi serangga yang menakutkan” Kenapa Gregor berubah wujud tidak diterangkan dalam karya ini, dan karya ini lebih banyak mengupas bagaimana hubungan dia dengan orang lain berubah setelah ia berubah wujud. Transformasi yang dialami Greg tidak mempengaruhi jalan pikirannya, dan perwatakannya dalam karya ini berubah sangat sedikit sekali. Metamorfosis yang mengerikan malahan terjadi pada anggota keluarga dari Gregor, yang berubah menjadi kumpulan orang yang mencoba menangani rahasia yang memalukan dari anggota keluarganya. Greggor terbunuh saat apel yang diletakan oleh ayahnya di tempat Gregor membusuk. Akhir dari metamorphosis ini ditandai oleh kematian.

10. Metamorphoses karya Ovid
Ovid adalah sumber dari utama dari legenda  Yunani -Romawi yang mengupas tentang transformasi. Puisi ensiklopedisnya, Metamorphoses, menghadirkan narasi penciptaan bumi hingga transformasi Caesar menjadi seorang Tuhan. Kebanyakan dari karya ini, Ovid menceritakan tentang keyakinan popularitas dari pekerjaan ketika otoritas Kristen mengerutkan dahi pada konten kafir. Tanpa Ovid kita hanya memiliki transformasi jauh lebih sedikit untuk diceritakan. Kisahnya tentang Arachne merupajan cerita yang kita miliki seutuhnya. Arachne, seorang wanita muda sombong yang bangga pada kemampuannya untuk berputar, membanggakan bahwa kain yang ia pakai lebih baik dari Athena. Athena memaksa persaingan antara dua, untuk membuktikan siapa yang lebih baik. Ketika Arachne berhasil membuat permadani yang indah, tetapi dengan gambar pelanggaran seksual para dewa, Athena sangat jengkel yang membuat ia murka pada Arachne. Arachne terhindar mati oleh dewi tetapi tersiram air panas, dan jari rampingnya berubah menjadi sebuah kaki. Arachne berubah menjadi seekor laba-laba yang kemudian selalu belajar untuk tetap menenun bahkan saat ia sudah berubah wujud.

0 opmerkings:

Plaas 'n opmerking