Herman Melville menjadi tema logo google hari ini tanggal 18 Oktober 2012. Beliau adalah pengarang novel Moby Dick yang ditulis pertama kali 161 tahun yang lalu.
Jangan jadi seniman, nanti hidupmu tidak sejahtera, kalimat ini tentu masih akrab di hati pembaca. Nasihat hidup itu pernah menjadi cermin bagaimana kehidupan seorang seniman yang jauh dari kemapanan. Setidaknya Herman Melville, novelis dan penyair asal Amerika Serikat pernah merasakan tuah kalimat di atas.
Herman Meville lahir di New York pada 1 Agustus 1819. Sebuah ironi hidup menghinggapinya. Di mana posisinya sebagai novelis sekaligus penyair baru memperoleh eksistensinya justru ketika ia sudah meninggal. Meville yang mempunyai fokus pada cerita-cerita fiksi perihal “petualangan seorang pelaut” kurang menemukan pembacanya.
Ada cerita di balik motivasi kenapa Meville sering membuat cerita perihal pelaut. Berikut….
Sebelum memutuskan menjadi seorang penulis, Herman Meville tidak lain adalah lelaki yang biasa menghabiskan diri di atas laut. Ia terpaksa bekerja di tengah gelombang ombak demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Meville menemukan profesi pelautnya setelah berulangkali mencoba membangun usaha namun berakhir dengan satu kata: gagal.
Suatu kali, ia pernah lari dari kapal Amerika. Waktu itu keadaan sedang berkecamuk. Meville berada di tengah kondisi berbahaya. Ia pun memutuskan untuk menuju sebuah pulau hingga akhirnya memilih menetap pulau yang tidak pernah ia pikirkan sebelumnya.
Tahun 1844 menjadi titik perubahan bagi Herman Melville. Sebuah keputusan besar ia ambil. Melville memilih berhenti sebagai pelaut dan memutuskan untuk menulis semua kisah yang ada di kepalanya menjadi sebuah buku. Melville pun konsen di petualangan laut tersebut.
Namun profesi baru ini justru membuat Melville merasakan tuah bahwa seniman selalu identik dengan kesengsaraan. Melville tidak menemukan konsumennya. Sebuah ironi pun terjadi. Melville wafat dan ia hampir dilupakan oleh dunia. Ia nyaris tidak terdengar. Namun salah satu karyanya berjudul Moby-Dick membawa namanya kembali berjaya. Lewat karya itu dunia kembali menggali sosok Herman Melville.
Berikut daftar karya-karya Herman Melville, novelis yang sekaligus seorang pelaut:
- Typee: A Peep at Polynesian Life (1846)
- Omoo: A Narrative of Adventures in the South Seas (1847)
- Mardi: And a Voyage Thither (1849)
- Redburn: His First Voyage (1849)
- White-Jacket (1850)
- Moby-Dick (1851)
- Pierre: or, The Ambiguities (1852)
- Israel Potter: His Fifty Years of Exile (1855)
- The Confidence-Man: His Masquerade (1857)
- Billy Budd, Sailor: An Inside Narrative (1924)
Herman Melville: Penulis Novel Moby Dick di Logo Google